Bertempat di
Hotel Swarnadwipa, sebanyak 160 penyair Indonesia dan beberapa negara perwakilan
Asia Tenggara hadir pada Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V di Palembang,
Sumatera Selatan (16-19 Juli 2011). Mereka yang hadir adalah para
penyair lolos seleksi karya oleh para kurator, yang terdiri dari Ahmadun
Yosi Herfanda, Anwar Putra Bayu, dan Isbedy Stiawan ZS).
Menurut Anwar Putra Bayu, penyair asal Sumsel sekaligus mewakili kurator, melalui pemberitahuan group PPN V mengatakan, kurator telah bekerja keras menyeleksi sekitar 650 puisi dari 215 penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Di antara 215 penyair yang karyanya lolos, terdapat Puisi-puisi dari penyair Jambi, yang terdiri dari Dimas Arika Mihardja, Muhammad Husyairi, Jumardi Putra, Ramayani, CH Yurma, dan Rini Febriani Hauri.Menanggapi kabar tersebut, Rini Febrina Hauri, salah satu wakil dari Jambi mengatakan, sangat senang, di samping karyanya lolos seleksi, ia berharap agenda bergengsi tersebut dapat menambah wawasan kesusastraan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ari Cekgu, panggilan akrab Muhammad Husyairi, dengan adanya agenda tersebut, para penyair dapat mengikuti perkembangan sastra mutaakhir nusantara, dan diharapkan konsisten dalam bekarya. “Jadi sangat penting karya puisi itu dikurasi terlebih dahulu, mengingat reproduksi tek puisi akhir-akhir ini kian banyak, sementara kualitasnya absen dari kritik”, imbuhnya.
Menurut Anwar Putra Bayu, penyair asal Sumsel sekaligus mewakili kurator, melalui pemberitahuan group PPN V mengatakan, kurator telah bekerja keras menyeleksi sekitar 650 puisi dari 215 penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Di antara 215 penyair yang karyanya lolos, terdapat Puisi-puisi dari penyair Jambi, yang terdiri dari Dimas Arika Mihardja, Muhammad Husyairi, Jumardi Putra, Ramayani, CH Yurma, dan Rini Febriani Hauri.Menanggapi kabar tersebut, Rini Febrina Hauri, salah satu wakil dari Jambi mengatakan, sangat senang, di samping karyanya lolos seleksi, ia berharap agenda bergengsi tersebut dapat menambah wawasan kesusastraan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ari Cekgu, panggilan akrab Muhammad Husyairi, dengan adanya agenda tersebut, para penyair dapat mengikuti perkembangan sastra mutaakhir nusantara, dan diharapkan konsisten dalam bekarya. “Jadi sangat penting karya puisi itu dikurasi terlebih dahulu, mengingat reproduksi tek puisi akhir-akhir ini kian banyak, sementara kualitasnya absen dari kritik”, imbuhnya.
Ahmadun Yosi
Herfanda, kurator lainnya, dalam pers
realeas panitia PPN V menjelaskan, hanya 165 penyair bersama karyanya yang
layak diperdebatkan oleh tim kurator. "Jadi sekitar seratus penyair karena
puisinya tak berkualitas, sudah lebih dulu kami sisihkan. Lalu dari 165 penyair
itu yang tak lolos 14 penyair. [sumber:
Tembilang DK-Jambi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar