Tiga penyair Lampung lolos
seleski Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) 6 Jambi, yang diumumkan Senin (15/10)
kemarin. Mereka berhak mengikuti pertemuan tersebut pada Desember
mendatang bersama 231 penyair asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
dan Brunei. Kurator PPN 6 Jambi adalah Acep Zamzam Noer, Gus tf, dan Dimas
Arika Miharja.
Isbedy Stiawan ZS, sastrawan
Lampung, mengungkapkan kebanggannya atas lolosnya penyair Lampung dalam event
tersebut.Isbedy berharap, regenerasi penyair harus segera berjalan di daerah
ini. Untuk itu, peran serta Dewan Kesenian Lampung, Kantor Bahasa Provinsi
Lampung, UKMBS Unila, dan sanggar-sanggar diperlukan sekali.
"Lembaga-lembaga itu bisa menggelar work shop sastra. Juga media cetak
yang ada ruang sastranya dapat menemukan bibit baru dari generasi muda. Cap
“Lampung sebagai Negeri Penyair” oleh Nirwan Dewanto mesti dipertahankan,"
ujar Isbedy lagi.
Pertemuan Penyair Nusantara ini
dimulai di Medan, kemudian berlanjut di Jawa Tengah, lalu Malaysia,
Bruneidarussalam, Sumatera Selatan, dan tahun ini di Jambi.
Isbedy Stiawan ZS telah mengikuti
kegiatan ini sejak di Medan, Malaysia, Brunei, dan Sumatera Selatan. “Saya
berharap di Jambi nanti, saya dan teman-teman bisa hadir,” katanya. melalui
akun FB-nya saat dihubungi LE tadi malam.
Kurasi ini sangat ketat, apalagi
ketiga kuratornya bukan nama asing dalam ranah perpusian di Tanah Air. “Saya
yakin penilaian ini objektif. Meski harapan saya, yang tidak lolos jangan
berkecil hati. Bahkan ini jadi cambuk ke depan agar berkarya lebih baik lagi,”
katanya.
Isbedy menyayangkan sedikitnya
penyair Lampung yang mengikuti seleksi PPN 6 Jambi ini. Padahal, soal kuantitas
ataupun kualitas pegiat sastra di daerah ini tidak kalah dengan daerah lain.
“Memang saat ini regenerasi di Lampung stagnasi. Setelah generasi Fitri Yani,
Agit Yogi Subandi dan Alya Salaisha-Sinta yang kuat, belum tampak yang muncul
dari kalangan muda.”
Sumber: Lampung News.com dan
AntaraLampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar