Kamis, 18 Oktober 2012

Tiga Penyair Lampung Lolos PPN VI Jambi

Tiga penyair Lampung lolos seleski Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) 6 Jambi, yang diumumkan Senin (15/10) kemarin.  Mereka berhak mengikuti pertemuan tersebut pada Desember mendatang bersama 231 penyair asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei. Kurator PPN 6 Jambi adalah Acep Zamzam Noer, Gus tf, dan Dimas Arika Miharja.
Isbedy Stiawan ZS, sastrawan Lampung, mengungkapkan kebanggannya atas lolosnya penyair Lampung dalam event tersebut.Isbedy berharap, regenerasi penyair harus segera berjalan di daerah ini. Untuk itu, peran serta Dewan Kesenian Lampung, Kantor Bahasa Provinsi Lampung, UKMBS Unila, dan sanggar-sanggar diperlukan sekali. "Lembaga-lembaga itu bisa menggelar work shop sastra. Juga media cetak yang ada ruang sastranya dapat menemukan bibit baru dari generasi muda. Cap “Lampung sebagai Negeri Penyair” oleh Nirwan Dewanto mesti dipertahankan," ujar Isbedy lagi.
Dikatakan Isbedy, menurut data panitia PPN 6 Jambi, tercatat sekitar 3.000 puisi yang masuk namun yang terseleksi hanya 300 puisi. Selain itu, dari Lampung juga tercatat empat penyair yang mengikuti seleksi ini yakni Alya Salaisha-Sinta, Fitri Yani, Dahta Gautama, dan Isbedy Stiawan ZS.
Pertemuan Penyair Nusantara ini dimulai di Medan, kemudian berlanjut di Jawa Tengah, lalu Malaysia, Bruneidarussalam, Sumatera Selatan, dan tahun ini di Jambi.
Isbedy Stiawan ZS telah mengikuti kegiatan ini sejak di Medan, Malaysia, Brunei, dan Sumatera Selatan. “Saya berharap di Jambi nanti, saya dan teman-teman bisa hadir,” katanya. melalui akun FB-nya saat dihubungi LE tadi malam.
Kurasi ini sangat ketat, apalagi ketiga kuratornya bukan nama asing dalam ranah perpusian di Tanah Air. “Saya yakin penilaian ini objektif. Meski harapan saya, yang tidak lolos jangan berkecil hati. Bahkan ini jadi cambuk ke depan agar berkarya lebih baik lagi,” katanya.
Isbedy menyayangkan sedikitnya penyair Lampung yang mengikuti seleksi PPN 6 Jambi ini. Padahal, soal kuantitas ataupun kualitas pegiat sastra di daerah ini tidak kalah dengan daerah lain. “Memang saat ini regenerasi di Lampung stagnasi. Setelah generasi Fitri Yani, Agit Yogi Subandi dan Alya Salaisha-Sinta yang kuat, belum tampak yang muncul dari kalangan muda.” 

Sumber: Lampung News.com dan AntaraLampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar