Jumat, 02 November 2012

213 Penyair Lolos Seleksi Pertemuan Penyair Nusantara VI Jambi

Jambi (Koran-Cyber.com) - Agenda Pertemuan Penyair Nusantara (PPN)-VI Jambi, yang dijadwalkan pada tanggal 28-31 Desember 2012, mendapat sambutan luar biasa dari para penyair Indonesia yang ada di berbagai penjuru Tanah Air.
Perhatian yang sama datang dari penyair di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, Philipina, Myanmar dan Hongkong. Demikian juga disampaikan beberapa peneliti sastra dari Korea Selatan, sehingga mereka berencana hadir dalam perhelatan akbar ini. Hal itu disampaikan oleh Kritikus Sastra Indonesia, Maman S. Mahayana, kepada Jumardi Putra, Sekretaris PPN VI Jambi beberapa waktu lalu.
Adapun kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini meliputi seminar internasional, penerbitan antologi puisi, workshop, pameran/bazar buku, panggung apresiasi, city tour, dan wisata budaya. Semua kegiatan tersebut telah dipersiapkan dan terus berjalan oleh kepanitiaan PPN-VI Jambi, termasuk kerja para Dewan Kurator makalah maupun puisi, yang telah beberapa kali bertemu untuk menyukseskan kegiatan ini.
Ketua Umum Dewan Kesenian Jambi Aswan Zahari mengatakan, sebagai tuan rumah, Jambi tentu mendapat kehormatan dalam hal ini, dan semoga agenda penting ini tidak hanya sekadar ritual tahunan, tetapi dapat menggali dan menemukan keberagaman ciri, bentuk perpuisian, dan latar sosial yang berbeda dari masing-masing teks puisi yang dihasilkan para penyair Melayu Nusantara, sehingga dapat menjembatani keragaman yang ada di antara kita semua.
Lanjutnya, sebagai penyelenggara, Dewan Kesenian Jambi pun telah membentuk dua tim peneliti, yakni Tim Perpuisian Tradisional dan Modern. Gagasan ini merupakan kerja strategis untuk menggali kekuatan perpuisian Jambi, yang nantinya dibentangkan pada sesi Seminar Internasional bersama pemakalah dari Negara lainnya.
“Dengan cara ini perpuisian Jambi dapat mewarnai jagad kesusastraan Nusantara ke depannya,” harap Jumardi Putra melalui relis yang diterima Koran-Cyber.com, Senin (22/10).
Salah satu tahapan kerja yang sedang berlangsung saat ini adalah fiksasi seleksi Puisi. Hingga batas akhir penerimaan puisi, tanggal 5 September 2012, tercatat hampir tiga ribu (3.000) puisi yang masuk ke panitia dan diteruskan kepada Dewan Kurator untuk dipilih menjadi tiga ratus puisi. Tentu tidak mudah menilai puisi dengan tema, gaya estetik dan warna lokal yang beragam itu. Masing-masing Dewan Kurator Puisi, yang terdiri dari Acep Zamzam Noor (Jawa Barat), Dimas Arika Mihardja (Jambi), dan Gus tf (Sumatera Barat), dituntut obyektif sekaligus memiliki ketelitian yang tinggi.
Menurut Dewan Kurator, setelah memilih tiga ratus puisi terbaik dari dua ratus tiga belas penyair, secara umum menghasilkan keberagaman tema dan gaya estetik, keberagaman domisili penyair, keberagaman usia penyair, keberagaman entitas yang disebut sebagai Nusantara. Berangkat dari hal itu, pembaca dapat mengetahui bagaimana aktivitas dan capaian estetik penyair peserta Pertemuan Penyair Nusantara VI sekaligus dapat mengabarkan adanya regenerasi penyair secara baik di berbagai tempat di Tanah Air maupun negara sahabat.
Di antara 213 penyair lolos kurasi, tampak beberapa penyair yang telah lama malang-melintang di jagad kesusastraan, baik nasional maupun internasional. Sebut saja mereka, di antaranya Afrizal Malna, Nirwan Dewanto, Dorothea Rosa Herliany, Iman Budhi Santosa, Mardi Luhung, Ahmadun Yosi Herfanda, Ahda Imran, Iyut Fitra, Isbedy Stiawan ZS, Soni Farid Maulana, dan penyair muda berbakat lainnya di berbagi penjuru Tanah Air.  
Selain memilih 213 panyair yang berhak mengikuti forum ini, Dewan Kesenian Jambi juga menghadirkan pemakalah utama sekaligus pemakalah pendamping yang terdiri dari sejumlah Negara peserta untuk seminar internasional. Mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Philipina. Penentuan Materi dan pemateri pada sesi tersebut telah melalui diskusi cukup panjang dan alot oleh Dewan Kurator makalah, yang terdiri dari Prof. Dr. Faruk (Yogyakarta), Dr. Maizar Karim (Jambi), dan Ahmadun Yosi Herfanda, M.Si (Jakarta) bersama Dewan Kesenian Jambi.
“Semoga seminar ini menghasilkan pemikiran bernas bagi pengembangan perpuisian Nusantara, tidak terkecuali bagi Jambi sebagai tuan rumah,” tutur Ahmadun Yosi Herfanda.
Guna mencapai target tersebut, Aswan Zahari mengatakan, DK-Jambi berusaha secara maksimal untuk mempersiapkan agenda yang berlangsung pada tanggal 28-31 Desember 2012 ini, dan berharap kepada para Dosen, Guru, Mahasiswa dan siswa di Jambi dapat mengikuti sesi seminar internasional nanti.
“Karena di sinilah pemikiran-pemikiran cemerlang tentang kesusastraan di berbagai negara Asia Tenggara dapat dicerna sekaligus memperkaya pengetahuan sastra kita semua,” imbuhnya dengan optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar