Kantor Berita RRI, Jambi : Dewan Kesenian Jambi (DK-Jambi) akan menyelenggarakan pagelaran
seni tradisional kontemporer dengan lingkup internasional pada akhir
tahun mendatang. Dikatakan Naswan Iskandar, Ketua Harian
Dewan Kesenian Jambi, Rabu (6/6), saat ini acara yang bertajuk Jambi
International Art Festival (JIAF) sedang dalam tahap pemantapan
persiapan.
"Segala sesuatu tengah dalam pemantapan. Acara ini
akan dikemas secara kolosal dengan rangkaian acara yang dimulai sejak
awal Desember hingga mencapai puncaknya saat perayaan Hari Ulang Tahun
Provinsi Jambi pada awal Januari 2013," katanya, di Jambi.
Menurutnya,
acara ini merupakan kelanjutan dari JIAF sebelumnya yang sempat vakum
beberapa tahun lalu, dan merupakan rangsang kreatif dari pertunjukkan
"Malam Budaya Jambi" yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jambi pada
Januari lalu.
Malam Budaya Jambi yang disaksikan oleh para
pejabat Jambi ini terbilang sukses, sehingga merangsang kami untuk
mengemas acara serupa dalam format yang lebih luas dan disaksikan tidak
oleh tamu-tamu dari lokal, tapi juga dari luar daerah, sebutnya.
Secara
khusus JIAF akan mengangkat khasanah seni tradisi yang ada di Provinsi
Jambi. Setiap daerah sedianya akan menampilkan ragam kesenian yang
mereka miliki dengan sentuhan kontemporer, sehingga kesenian tersebut
menjadi semakin asyik dipertontonkan.
Penggiat budaya Ja'far
Rassuh yang juga merupakan staf ahli DPRD Jambi bidang budaya menyambut
bak rencana ini. DIkatakannya, yang harus dilakukan oleh Jambi saat ini
memang hal-hal mampu mendatangkan perhatian publik internasional.
Dia
menyepakati, jika dalam pertunjukkan yang berlabel internasional
tersebut kesenian Jambi-lah yang diutamakan, bukan malah sebaliknya.
"Saya
sangat mendukung sekali. Jadi format yang diperlukan adalah menngundang
duta-duta kesenian dari mancanegara atau buyers yang akan melihat dan
"membeli" sekaligus mempromosikan kesenian Jambi ke dunia
internasional," sebutnya.
Dengan konsep tersebut, katanya,
istilah menjadi penonton di negeri sendiri akan dapat dihindarkan, sebab
sudah bukan saatnya kesenian Jambi hanya dinikmati oleh orang-orang
Jambi saja, tapi sudah harus dinikmati oleh banyak orang di selruh
dunia. (WDA/ant)(Editor : Waddi Armi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar