Jumat, 23 November 2012

DK-Jambi Gelar Jambi International Art Festival

Kantor Berita RRI, Jambi : Dewan Kesenian Jambi (DK-Jambi) akan menyelenggarakan pagelaran seni tradisional kontemporer dengan lingkup internasional pada akhir tahun mendatang. Dikatakan Naswan Iskandar, Ketua Harian Dewan Kesenian Jambi, Rabu (6/6), saat ini acara yang bertajuk Jambi International Art Festival (JIAF) sedang dalam tahap pemantapan persiapan.
"Segala sesuatu tengah dalam pemantapan. Acara ini akan dikemas secara kolosal dengan rangkaian acara yang dimulai sejak awal Desember hingga mencapai puncaknya saat perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi pada awal Januari 2013," katanya, di Jambi.
    
Menurutnya, acara ini merupakan kelanjutan dari JIAF sebelumnya yang sempat vakum beberapa tahun lalu, dan merupakan rangsang kreatif dari pertunjukkan "Malam Budaya Jambi" yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jambi pada Januari lalu.
  
Malam Budaya Jambi yang disaksikan oleh para pejabat Jambi ini terbilang sukses, sehingga merangsang kami untuk mengemas acara serupa dalam format yang lebih luas dan disaksikan tidak oleh tamu-tamu dari lokal, tapi juga dari luar daerah, sebutnya.
  
Secara khusus JIAF akan mengangkat khasanah seni tradisi yang ada di Provinsi Jambi. Setiap daerah sedianya akan menampilkan ragam kesenian yang mereka miliki dengan sentuhan kontemporer, sehingga kesenian tersebut menjadi semakin asyik dipertontonkan.
  
Penggiat budaya Ja'far Rassuh yang juga merupakan staf ahli DPRD Jambi bidang budaya menyambut bak rencana ini. DIkatakannya, yang harus dilakukan oleh Jambi saat ini memang hal-hal mampu mendatangkan perhatian publik internasional.
  
Dia menyepakati, jika dalam pertunjukkan yang berlabel internasional tersebut kesenian Jambi-lah yang diutamakan, bukan malah sebaliknya.
  
"Saya sangat mendukung sekali. Jadi format yang diperlukan adalah menngundang duta-duta kesenian dari mancanegara atau buyers yang akan melihat dan "membeli" sekaligus mempromosikan kesenian Jambi ke dunia internasional," sebutnya.
  
Dengan konsep tersebut, katanya, istilah menjadi penonton di negeri sendiri akan dapat dihindarkan, sebab sudah bukan saatnya kesenian Jambi hanya dinikmati oleh orang-orang Jambi saja, tapi sudah harus dinikmati oleh banyak orang di selruh dunia. (WDA/ant)(Editor : Waddi Armi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar