Catatan Kurator:
Bila kita mencermati kembali apa yang sudah dilakukan oleh serangkaian pertemuan penyair yang sudah kita lakukan, termasuk yang di Jambi ini, sebagaimana yang sudah dikemukan oleh Mas Ahmadun selaku salah satu kurator dan sekaligus salah satu pendiri dan peserta yang setia dari serangkaian pertemuan itu, dan seperti yang juga dikemukakan oleh Mas Darwis selaku wakil penyelenggara pertemuan kali ini, apa yang sudah kita lakukan selama ini pada dasarnya adalah: (1) sebuah penggalangan dan penguatan ikatan solidaritas atau rasa persaudaraan antarpenyair senusantara, (2) sebuah penegasan kembali mengenai keberadaan diri kita sebagai penyair dan, dengan demikian, juga mengenai eksistensi puisi itu sendiri di masa kini maupun di masa yang akan datang, dan (3) usaha bersama untuk memetakan kembali segala kekayaan puisi, sastra, dan budaya yang sudah kita miliki.
Bila kita mencermati kembali apa yang sudah dilakukan oleh serangkaian pertemuan penyair yang sudah kita lakukan, termasuk yang di Jambi ini, sebagaimana yang sudah dikemukan oleh Mas Ahmadun selaku salah satu kurator dan sekaligus salah satu pendiri dan peserta yang setia dari serangkaian pertemuan itu, dan seperti yang juga dikemukakan oleh Mas Darwis selaku wakil penyelenggara pertemuan kali ini, apa yang sudah kita lakukan selama ini pada dasarnya adalah: (1) sebuah penggalangan dan penguatan ikatan solidaritas atau rasa persaudaraan antarpenyair senusantara, (2) sebuah penegasan kembali mengenai keberadaan diri kita sebagai penyair dan, dengan demikian, juga mengenai eksistensi puisi itu sendiri di masa kini maupun di masa yang akan datang, dan (3) usaha bersama untuk memetakan kembali segala kekayaan puisi, sastra, dan budaya yang sudah kita miliki.
Bila kita ingin
menghitung langkah-langkah berikutnya yang akan kita ambil, tampaknya dua
kegiatan yang pertama tetap harus dilaksanakan, sedangkan kegiatan yang
terakhir harus sudah mulai kita minimalisasi untuk membuka jalan bagi satu
kegiatan baru yang dapat membawa kita kepada pelaksanaan yang lebih konkret dan
efektif terhadap motivasi dasar kita di atas, yaitu mengambil keputusan dan
tindakan strategis dalam upaya kita menghadapi dan menyiasati tantangan global
di atas. Alasan utama dari pilihan yang terakhir di atas adalah agar kita
terhindari dari pencarian dan pemetaan yang tak berujung mengingat begitu besar
dan luasnya, begitu bervariasi dan kompleksnya cadangan kekayaan sastra dan
budaya tradisi kita itu.
Jalan untuk mencapai kebenaran akademik, memperoleh hasil penelitian yang benar-benar meyakinkan secara akademik, seperti yang antara lain dikatakan oleh Mas Suminto, masih sangat panjang. Karena itu, pada titik ini sudah saatnya kita menganggap bahwa, untuk sementara, dan secara kasar, pemetaan itu sudah selesai dan sudah cukup bagi kita. Sebagai penyair, kita pada dasarnya tidak harus menunggu hasil yang sangat meyakinkan secara akademik untuk melakukan tindakan kreatif. Pemetaan secara kasar itu sudah cukup menjadi pintu masuk bagi kita untuk melakukan pendalaman sendiri, melakukan pertemuan dan dialog secara personal dengan tradisi, masa lalu itu, untuk kemudian membuat keputusan estetik yang dapat dijadikan dasar bagi penciptaan karya-karya puisi yang konkret, yang kita pandang dapat memberi jawaban terhadap tantangan global di atas.
Jalan untuk mencapai kebenaran akademik, memperoleh hasil penelitian yang benar-benar meyakinkan secara akademik, seperti yang antara lain dikatakan oleh Mas Suminto, masih sangat panjang. Karena itu, pada titik ini sudah saatnya kita menganggap bahwa, untuk sementara, dan secara kasar, pemetaan itu sudah selesai dan sudah cukup bagi kita. Sebagai penyair, kita pada dasarnya tidak harus menunggu hasil yang sangat meyakinkan secara akademik untuk melakukan tindakan kreatif. Pemetaan secara kasar itu sudah cukup menjadi pintu masuk bagi kita untuk melakukan pendalaman sendiri, melakukan pertemuan dan dialog secara personal dengan tradisi, masa lalu itu, untuk kemudian membuat keputusan estetik yang dapat dijadikan dasar bagi penciptaan karya-karya puisi yang konkret, yang kita pandang dapat memberi jawaban terhadap tantangan global di atas.
Dengan dasar
pemikiran yang demikian, dalam kesempatan ini kami mengusulkan agar pertemuan
penyair yang akan datang menjadi sebuah pertemuan yang benar-benar berpusat
pada penyair dan dilakukan dalam rangka pembuatan keputusan dan tindakan
penciptaan yang konkret. Pertemuan itu, di samping tetap akan menjadi sebuah
sarana bagi kita untuk terus-menerus memperkuat solidaritas, menegaskan
eksistensi, juga dan terutama menjadi ajang bagi penyair untuk menawarkan,
mendialogkan, menciptakan rasa saling pengertian dan saling menghargai antarpenyair,
dan menjadi, tentu saja, ajang untuk saling belajar dan memperoleh inspirasi
bagi kelanjutan masing-masing penyair dan kepenyairannya. Untuk merealisasikan
tujuan itu, kami mengusulkan agar pertemuan itu dilaksanakan dengan cara-cara
berikut.
- Pengiriman puisi-puisi unggulan
- Pengiriman kredo atau pertanggungjawaban estetik masing-masing penyair.
- Seleksi oleh Tim Kurator untuk menentukan penyair yang menjadi peserta.
- Seleksi oleh Tim Kurator untuk menentukan penyair yang akan merepresentasikan pertanggungjawaban estetik atau kredonya.
- Pengelompokan topik diskusi yang didasarkan pada usaha mempertemukan penyair yang berbeda atas dasar: (a) generasi, (b) gender, (c) teritori, dan (d) budaya
- Pembacaan puisi semua peserta.
- Penerbitan kumpulan puisi dan kredo puisi semua penyair
- Refleksi dan Proyeksi
Sumber: Kurator PPN VI Jambi 2012
30 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar